JOGJA – Lima tahun kepemimpinan wali kota Haryadi Suyuti dan wakil wali kota Heroe Poerwadi telah usai Minggu (22/5). Berbagai prestasi talah dicapai, meski masih ada pekerjaan rumah yang belum usai. DPC Partai Demokrat Kota Jogja pun menyampaikan apresiasinya atas dedikasi keduanya.
Ketua DPC Partai Demokrat Rini Hapsari menyebut, di era kepemimpinan Haryadi-Heroe banyak capaian positif yang dicapai. Meski belum semua rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022 diselesaikan. Adanya pandemi Covid-19 yang dimulai sejak Maret 2020 lalu jadi salah satu kendalanya. “Tapi dengan segala keterbatasan waktu dan anggaran, kita bisa merasakan perubahan di masa kepemimpinan Haryadi-Heroe,” kata Rini, Senin (23/5).
Sebagai partai pengusung Haryadi-Heroe dalam pilwali 2017 lalu, Partai Demokrat mengakui kerja keras keduanya. Rini mencontohkan dalam pembangunan fisik. Berkerjasama dengan Pemda DIY, Pemkot Jogja sudah berhasil melakukan revitalisasi beberapa kawasan cagar budaya menjadi kawasan pedestrian.
Trotoar yang dulunya kotor dan jadi tempat parkir atau PKL disulap menjadi kawasan pejalan kaki. “Contoh nyata seperti di Malioboro, PKL di sana pun bukan digusur tapi ditata di tempat baru,” ungkapnya.
Beberapa fasilitas pelayanan juga terus ditingkatkan. Anggota DPRD Kota Jogja itu mencontohkan seperti dengan memperbanyak kawasan wifi publik di Kota Jogja. Kondisi itu dinilai sangat tepat. Terutama pada pandemi lalu, yang mengharuskan siswa belajar dari rumah. Kendala kuota internet untuk warga bisa disiasati dengan keberadaan wifi publik. “Jadi siswa di kota pelajar ini tidak ketinggalan pelajaran meski belajar di rumah,” katanya.
Penanganan selama pandemi Covid-19 lalu juga jadi bukti kepemimpinan Haryadi-Heroe. Kota Jogja menjadi salah satu yang paling cepat dalam menyelesaikan vaksinasi dosis satu dan dua. Juga yang tertinggi di Indonesia dalam vaksinasi booster.
Dia mengapresiasi kinerja keduanya karena bisa membawa Jogja bangkit dari pandemi. Efeknya Jogja kembali bergeliat wisatanya dan perekonomian pulih. “Terimakasih pada Pak Haryadi dan Pak Heroe atas kepemimpinannya di masa-masa sulit ini,” tuturnya.
Meskipun begitu, Rini menyebut masih ada PR yang harus diselesaikan oleh penjabat wali kota yang menggantikan Haryadi-Heroe. Di antaranya, Rini menyebut dalam penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, dampak pandemi Covid-19 membuat beberapa warga terganggu ekonominya.
Program pengentasan kemiskinan, seperti Gandeng Gendong dinilai belum maksimal. Seperti pelibatan pentahelix, atau Keterlibatan pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas hingga media, diminta diperkuat.
Termasuk untuk pemberdayaan pelaku UKM. Dia mencontohkan, program Gandeng Gendong yang ditelurkan di era kepemimpinan Haryadi-Heroe masih berfokus pada UKM sektor kuliner. “Untuk UKM sektor lain belum maksimal,” ujarnya. (Ana)