JOGJA – Developer Properti Indonesia (Deprindo) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Atrium Plaza, Kabupaten Sleman, Sabtu (23/9) hingga Minggu (24/9). Selain Rakernas, Deprindo juga menggelar workshop didalam rangkaian tersebut.
Ketua Panitia Workshop dan Rakernas Grace Maulidia mengatakan dalam workshop ini mengambil tema yang ringan dan dekat dengan kondisi saat ini yaitu bagaimana menjadi developer pemula yang handal.
Grace membeberkan dalam workshop ini ada kurang lebih 80 peserta yang tak hanya berasal dari DIY saja.
“Dalam workshop ini materi utamanya kita mengajak agar tumbuh enterpreuner-enterpreuner baru dibidang properto. Karenanya di workshop ini temanya ringan yaitu membahas bagaimana menjadi developer pemula yang handal. Jadi kita berharap lewat workshop ini banyak muncul enterpreuner khususnya yang ada di bidang properti,” ucap Grace.
BACA JUGA : Juara Dua Nasional, Kampung Wisata Purbayan Jadi Sorotan
MUI DIY Ingatkan Tetap Jaga Kerukunan di Pemilu 2024
Grace menyebut jika saat ini peluang usaha di bidang properti masih terbuka lebar utamanya pasca sempat mengalami pelambatan karena pandemi COVID-19. Peluang ini diharapkan Grace bisa diambil dengan baik oleh Deprindo.
“Kita lihat secara keseluruhan backlog untuk rumah itu masih ada 12,5 juta per 2022. Jadi pangsa pasar masih besar menurut kami. Setelah pandemi menurut kita adalah saat yang tepat kita bergerak,” terang Grace.
Peluang di bidang properti ini juga dibenarkan oleh Head of Marketing Semen Merah Putih yaitu Nyiayu Chairunnikma. Meski demikian Nyiayu mengungkapkan peluang itu juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dan mutu bangunan yang dibuat.
“Sebenarnya developer indonesia masih akan terus berkembang dilihat dari backlog jumlah kebutuhan rumah di Indonesia. Kita bisa lihat jumlah rumah dibanding pemilik atau populasi penduduk indonesia masih kurang. Ada backlog dengan jumlahnya mencapai jutaan unit. Ini jadi peluang tersendiri,” urai Nyiayu yang menjadi salah satu pengisi workshop Deprindo.
“Tapi balik lagi ke persoalan kualitas rumah bangunan di Indonesia juga belum seperti negara-negara lain. Harusnya developer berkembang pesat dan tak melupakan kualitas,” sambung Nyiayu.
Nyiayu menuturkan Semen Merah Putih pun menggandeng Deprindo untuk bersama-sama meningkatkan mutu dan kualitas bangunan yang dibuat. Harapannya kerjasama dua pihak ini akan bisa menaikkan mutu dan kualitas bangunan yang dibangun oleh developer-developer yang bergabung di Deprindo.
Dalam workshop itu, Deprindo juga menghadirkan pembicara yaitu Dirut BPR Arta Guna Mandiri Adi Sastro. Adi menuturkan dalam dunia properti tak bisa lepas dari urusan permodalan atau pembiayaan. Adi menyebut BPR Arta Guna Mandiri berkomitmen untuk membantu developer-developer yang bergabung di Deprindo dalam hal pembiayaan.
“Tadi kami menyampaikan informasi tentang produk diperbankan kami untuk mensuport pembiayaan untuk lahan, konstruksi dan KPR untuk calon konsumen,” ucap Adi.
Adi menilai ke depan perkembangan bisnis di dunia properti masihlah sangat menjanjikan. Pembangunan-pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini disebut Adi menggeliatkan hadirnya pemukiman-pemukiman baru.
“Bertambahnya kuota subsidi dari pemerintah itu menunjukkan pertumbuhannya akan sangat bagus terutama tahun ini dan tahun depan. Tahun ini tahun politik tapi kuota subsidi bertambah dan infrastruktur di daerah seperti tol dan macam-macam ini menumbuhkan minat developer baru untuk membangun perumahan disekitar infrastruktur tersebut,” ungkap Adi.
Rakernas Deprindo
Selain workshop untuk developer pemula, Deprindo juga menggelar Rakernas di DIY. Ada sejumlah hal yang dibahas dalam Rakernas itu utamanya adalah target-target kerja Deprindo ke depannya.
Ketua Umum Deprindo Muhammad Aditya Prabowo mengatakan saat ini Deprindo sudah ada di 17 provinsi di Indonesia. Lewat Rakernas, kata Aditya, ke depan Deprindo menargetkan kepengurusan di daerah bisa ada di seluruh provinsi di Indonesia.
“Rakernas ini membahas soal laporan kerja ke depannya. Prioritas kami menambah jumlah SDM-nya. Target kami mengenalkan Deprindo dan mencari kader-kader Deprindo yang baru,” jelas Aditya. (rilis/ana)