BERNASJOGJA – Pola rekruitmen calon legislatif (caleg) jelang pemilu 2024 mulai meninggalkan cara-cara lama dan mulai beralih dengan pola zaman sekarang melalui pemanfaatan digital. Terobosan program itu diinisiasi oleh Partai Indonesia Bersatu (Perindo) yang dinamai dengan program Konvensi Rakyat.
Demikian mengemuka saat Ketua Dewan Konvensi Rakyat Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul melakukan kunjungan di Yogyakarta, Sabtu (23/4/2022). Mantan Gubernur NTB itu melakukan pertemuan dengan Ketua DPW Partai Perindo DIY Yuni Astuti.
Yuni Astuti mengatakan ada sejumlah hal yang didiskusikan diantaranya tentang konstelasi politik level nasional dan daerah jelang Pemilu 2024 mendatang. Selain itu ada pula bahasan tentang Konvensi Rakyat Partai Perindo yang saat ini dikomandoi oleh TGB.
“Ada beberapa harapan masyarakat di lapisan bawah tentang keinginannya pada sebuah partai politik yang kami diskusikan. Sempat membahas pula tentang bagaimana strategi nyata partai politik untuk mensejahterakan masyarakat di lapisan bawah,” ucap Yuni Astuti.
Yuni menjelaskan dalam pertemuan itu juga dibahas program Konvensi Rakyat menjadi konsen Perindo. Konvensi Rakyat adalah sebuah terobosan menjating bakal caleh seluas mungkin.
“Hanya mungkin tinggal bagaimana teknisnya dan realisasinya agar masyarakat di semua lapisan itu antusias untuk bergabung dengan Konvensi Rakyat ini,” tutur Yuni.
TGB menjelaskan Konvensi Rakyat adalah pola rekrutimen dengan memanfaatkan teknologi digital yang memermudah proses untuk berpolitik secara sehat. Ada sebuah terobosan dalam metode pencalegan yang dilakukan oleh Partai Perindo.
“Kalau sebelumnya proses pencalegan biasanya ya harus kenal dulu dengan pengurus partai dan jadi anggota sekian lama. Di Konvensi Rakyat ini siapapun putra-putri Indonesia yang pengen berkiprah dan berkarir di politik legislatif,” papar TGB.
“Konvensi Rakyat memang satu instrument yang dibuat Partai Perindo. Partai Perindolah yang membuat Konvensi Rakyat sebagai bentuk membangun partisipasi politik yang lebih inklusif. Politik milik kita semua. Siapapun bisa mendaftar,” imbuh TGB
TGB menambahkan bahwa inisiatif Konvensi Rakyat ini harus diapresiasi karena merupakan terobosan baru dalam dunia politik. TGB mengungkapkan lewat Konvensi Rakyat ini, partai politik membuka diri, mendekatkan diri dan berusaha untuk merangkul kaum milenial.
“Satu hal, ini bentuk digitalisasi politik. Ke depan politik kita akan lebih kuat pemanfaatan teknologi bahkan ke depan akan ada e-voting juga, memilih dengan secara teknologi. Konvensi Rakyat ini adalah satu langkah awal untuk lebih memanfaatkan kemajuan teknologi untuk proses politik yang lebih akuntabel,” ucap TGB.
Menurutnya, sejauh ini Konvensi Rakyat mendapatkan sambutan yang bagus dari masyarakat. Animo masyarakat, sambung TGB sudah semakin bagus dan hingga saat ini sudah ada 1000 nama yang masuk.
“Kita berharap seiring dengan semakin massif sosialisasinya setelah Lebaran mudah-mudahan bisa semakin banyak. Harapan kita kan bukan sekadar kuantitas tapi juga potensi dan kualitas dari para calon caleg itu. Kelihatannya sudah semakin baik,” urai TGB.
TGB membeberkan dari 1000 nama yang masuk ke Konvensi Rakyat ini lebih dari 50 persennya diisi oleh milenial. Milenial dinilai TGB bisa menangkap Konvensi Rakyat ini sebagai sebuah terobosan baru dalam proses politik.
“Lebih dari 50 persennya (diisi) milenial. Saya pikir tumben ada terobosan seperti ini. Orang bisa mendaftar pencalegan murni melalui online dan tanpa harus menjadi anggota partai dulu sebelumnya. Ini menurut saya dibaca oleh kaum milenial sebagai satu ruang baru untuk mereka ikut berkiprah dalam politik keterwakilan,” ungkap TGB. (Ana)
