JOGJA – Dinas Perhubungan (Dishub) DIY terus melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan angkutan umum. Rabu (20/7/2022), mereka menyambangi para pelajar di SMP Negeri 4 Pakem, Sleman.
Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub DIY Sumariyoto menjelaskan sosialisasi ditujukan untuk mengenalkan sekaligus menggugah kesadaran manfaat transportasi angkutan umum. “Memberikan edukasi bahwa tidak selamanya mobilisasi itu dengan menggunakan kendaraan pribadi,” ucapnya, di sela-sela acara sosialiasi.
Menurut Sumariyoto pemerintah dalam hal ini Dishub DIY telah menyediakan fasilitas angkutan umum berupa Trans Jogja, maka sebaiknya dimanfaatkan dengan baik. Mengingat infrastruktur seperti kapasitas jalan terbatas sementara pertumbuhan kendaraan semakin meningkat.
“Maka itu pentingnya angkutan umum. Alhamdulilah siswa SMPN Pakem ini, merespons sosialiasi dengan luar biasa,” turut dia.
Sosialiasi sendiri mendapatkan sambutan antusias dari para pelajar. Karena dilaksanakan dengan penyampaian materi yang ringan-ringan dan tidak monoton. Petugas membawa anak-anak di halte terdekat sekaligus untuk mengenalkan armada Bus Trans Jogja.
Sumariyoto mengatakan dibanding tahun sebelumnya saat ini Dishub DIY meningkatkan fasilitas yang luar biasa. “Kami akan tawarkan pengalaman integrasi moda. Nantinya bisa dengan Trans Jogja, bisa dengan KRL, dan kita tawarkan kepada mereka bukan uang tunai tetapi kami juga punya tugas program pemerintah untuk cashless,” terangnya.
Dishub DIY juga akan memberikan edukasi kepada anak-anak untuk lebih familiar lagi menggunakan cashless. “Nanti kita sediakan kartu terintegrasi bisa digunakan untuk naik Trans Jogja dan bisa digunakan untuk naik KRL,” katanya.
Sumariyoto menaruh harapan kepada anak-anak selain bertransportasi dengan publik transport, mereka juga punya pengalaman integrasi moda, juga teredukasi dalam penggunaan cashless.
Adapun untuk ketentuan tarif khusus pelajar, saat ini tengah dalam proses penggodokan. “Baru kita desain untuk kedepannya, bagaimana memperhatikan keselamatan, kenyamanan kepada anak-anak agar tidak terjadi kerawanan di jalanan,” katanya.
“Kita harapkan anak-anak yang lain bisa memanfaatkan angkutan umum, syukur dengan tarif yang lebih murah. Syukur bisa kita terapkan satu rupiah untuk pelajar. Kita komunikasikan dengan BPD,” sambungnya.
Sumariyoto menekankan sebetulnya yang menjadi persoalan bukan soal tarif gratis atau tidak. “Sebetulnya bukan untuk satu rupiah atau gratis. Kami ingin menanamkan kepada anak-anak rasa tanggungjawab dan pentingnya data base juga. Karena kalau dibiarkan gratis tanggungjawabnya kurang, data juga tidak punya,” terangnya.
Sedangkan untuk masyarakat luas, pihaknya berharap agar memanfaatkan angkutan umum Bus Trans Jogja. Ia tidak melarang penggunaan kendaraan pribadi tapi sebaiknya digunakan secara arif.
“Kami tida melarang orang menggunakan kendaraan pribadi gunakanlah dengan arif dan bijak. Jika bisa dijangkau cukup menggunakan angkutan umum maka gunakanlah angkutan umum, jika bisa dijangkau dengan berjalan kaki maka jangan malas untuk berjalan kaki, jika cukup dengan sepeda maka gunakanlah sepeda. Manfaatkan fasilitas publik dan kedepankan kepentingan umum,” papar Sumariyoto.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan secara pararel selama tiga hari. Setelah di SMPN 4 Pakem, selanjutnya akan dilaksanakan di SMPN Depok dan SMPN 2 Ngaglik pada hari Kamis – Jumat, 20-21 Juli 2022. (Ana)