JOGJA – Empat mahasiswa Program Studi Arsitektur Program Internasional Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII),
lolos belajar ke Eropa dan Amerika Serikat, setelah mengikuti seleksi yang sangat kompetetif. Mereka berhak mendapatkan beasiswa program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan Joint Summer Program FSMVU-UII 2022 untuk belajar selama satu semester.
Keempatnya semua perempuan. Tiga diantaranya belajar di Eropa yaitu Alisya Zahra Noor Adrevi ke Pompeu Fabra University, Barcelona, Spanyol. Berikutnya, Fazrin Novira Rizky menuju the University of Granada, Spanyol dan Fitri Amalia Rafi diterima di Middle East Technical University, Ankara, Turkey. Adapun yang berlabuh ke Amerika Serikat adalah Zabrina Kartikaning Palupi di Arizona State University, United Stated.
Lolosnya empat mahasiswa tersebut mempertahankan keberhasilan pada tahun sebelumnya yang juga meloloskan empat mahasiswa. Dekan FTSP UII Dr. Ing. Ar. Ir. Ilya F Maharika, MA, IAI mengaku merasa bangga atas prestasi yang diraih para mahasiswa. Upaya yang dilakukan mestinya bukan yang sederhana karena kompetisinua sangat ketat.
“Belajar ke luar negeri ada dua sisi, yang difahami. Pertama di negara tujuan. Negara tujuan menjadi obyek pengamatan langsung dan akan memberikan perspektif lebih nyata lebih berbasis pada keseluruhan pengalaman hidup,” tuturnya saat menyampaikan sambutan di acara Pelepasan dan Konfrensi Pers IISMA dan Joint Summer Program FSMVU-UII 2022, di Auditorium FTSP UII, Selasa (19/7/2022).
“Kedua, yang sering dilupakan, memahami jatidiri. Kita sebagai muslim dituntut berprilaku sebagai muslim semestinya. Ketika terpapar dalam dunia global, maka kita harus memiliki bekal yang kuat,” sambung Ilya F Maharika.
Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII, Prof. Ar. Noor Cholis Idham, IAI menyatakan rasa syukurnya atas lolosnya empat mahasiswa tersebut. “Tentunya kami bersyukur tahun ini, empat mahasiswa kami berhasil lolos Program IISMA,” ujarnya.
Menurutnya, untuk bisa lolos mereka harus melewati persaingan yang ketat dengan ribuan mahasiswa se-Indonesia. IISMA sendiri merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).
Program tersebut, lanjut Prof Noor Cholis, mendanai mahasiswa sarjana dan kejuruan untuk melakukan mobilitas selama satu semester di universitas dan industri terkemuka di luar negeri.
Program ini mempersiapkan mahasiswa dengan membekali keterampilan yang dibutuhkan untuk dunia kerja masa depan yaitu : sense-making, social intelligence, novel & adaptive thinking, cross-cultural competency, computational thinking, new-media literacy, transdisciplinarity, design mindset, cognitive load management, and virtual collaboration.
Disamping itu diharapkan, dapat memaparkan mahasiswa Indonesia pada keberagaman budaya dan pendidikan Internasional. ”Tahun 2022 ini kami meloloskan empat orang mahasiswa ke berbagai universitas ternama di dunia,” katanya.
Setiap mahasiswa yang lolos tersebut sebelumnya harus mengikuti dua tahapan seleksi. Tahap pertama adalah seleksi berkas dengan mengumpulkan riwayat hidup, transkrip nilai serta sertifikat bahasa Inggris yang terdiri dari TOEFL IBT, DuoLingo English Test dan IELTS melalui portal IISMA.
Selain itu, mahasiswa juga diwajibkan untuk menjawab 5 pertanyaan essay yang terdapat pada portal pendaftaran IISMA. Selanjutnya, mahasiswa mengikuti seleksi wawancara yang diselenggarakan secara online.
Tahun lalu Prodi Arsitektur Program Internasional juga berhasil mengulang prestasi pada IISMA, yaitu Abhista Abrar Irawan di University of Waterloo, Canada. Dinda Divamba Yoel Komarudin di Pompeu Fabra University, Barcelona, Spain.
Itsnatani Humaira Anaqami di University of Twente, Netherlands dan Rifqi Cahya Mahendra di University of Waterloo, Canada. Para penerima beasiswa IISMA 2022 akan berangkat pada akhir bulan Juli atau Agustus mendatang.
BACA JUGA :
Inilah 3 Karya Terbaik, Sultan HB X : Desain JPG Sangat Inspiratif
PPAr UII Wisuda 14 Arsitek Siap Kerja
Di luar negeri mereka menyelesaikan program ini selama satu semester, mereka akan kembali ke tanah air pada bulan Desember 2022 atau Januari 2023.
Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur, Dr. Yulianto P. Prihatmaji, ST, MT, IPM, IAI mengatakan secara keseluruhan pelaksanaan Joint Summer Program 2022 ini diharapkan dapat memperkuat posisi program studi Arsitektur yang terakreditasi unggul dan terakreditasi internasional.
“Kemampuan mahasiswa makin terasah dan menstimulasi munculnya ide- ide inovatif,” terangnya.
Selain itu, pengalaman global dan internasional akan memperkuat dan memperluas wawasan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri,
kemandirian, pemikiran kritis dan inovatif serta kreativitas melalui kolaborasi antara jurusan Arsitektur, FTSP, UII dengan Fakultas Arsitektur dan Desain FSMVU, Istanbul Turki.
Dalam testimoni keempat mahasiswa diatas merasa bersyukur dapat melalui proses seleksi yang diikuti ribuan mahasiswa. Keempatnya mahir dalam berbahasa Inggris. “Bagi yang paling sulit adalah saat menjalani proses wawancara,” terang Alisya Zahra Noor Adrevi yang berkempatan belajar di Pompeu Fabra University, Barcelona, Spain. (Ana)