banner 728x250

Gelar KLB, BEM PTNU Nusantara Pilih Presidium Nasional Baru

  • Share
Diantara suasana Mukernas VII BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTUN) se Nusantara, 17 - 19 September 2022, di Universitas Alma Atta Yogyakarta dan Asrama Haji Yogyakarta. Foto : Istimewa.
banner 468x60

JOGJA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se Nusantara menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) VII sejak17 hingga 19 September 2022 di Universitas Alma Atta Yogyakarta dan Asrama Haji Yogyakarta.

Dalam Mukernas tersebut para peserta yang terdiri dari 158 peserta dari kurang lebih 80 BEM PTNU se Nusantara sepakat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Dalam KLB ini para peserta mendemisionerkan Wahyu Al Fajri dari jabatan Presidium Nasional BEM PTNU Nusantara.

banner 336x280

Pimpinan Sidang KLB, Muhammad Yunus mengatakan pilihan KLB ini merupakan usulan dari koordinator wilayah (korwil) dalam para peserta kongres. Yunus menuturkan KLB ini dilakukan pada Minggu 18 September 2022.

“Jadi ada beberapa temuan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Presidium Nasional BEM PTNU. Temuan-temuan ini kemudian mendorong forum untuk melakukan KLB,” kata Yunus, Senin 19 September 2022.

“Dari KLB ini menghasilkan Presidium Nasional baru yaitu naiknya Sekretaris Nasional Achmad Baha’ur Rifqi sebagai Presidium Nasional yang baru periode 2022-2024. KLB ini sah karena sesuai dengan mekanisme atau aturan yang ada di AD/ART,” tegas Yunus.

Yunus membeberkan selain itu KLB juga menghasilkan struktur kepengurusan baru lainnya yaitu menunjuk Muhammad Rafi Nurwahyu menjadi Sekretaris Nasional, dan Muhammad Nurkholis sebagai Bendahara Nasional BEM PTNU se-Nusantara periode 2022-2024.

Sementara itu Presidium Nasional BEM PTNU se-Nusantara periode 2022-2024 Achmad Baha’ur Rifqi mengatakan KLB ini menjadi puncak kekecewaan forum kepada sosok Presidium Nasional sebelumnya. Baha menceritakan jika saat Mukernas, forum sudah meminta Presidium Nasional untuk datang namun ternyata tidak datang.

“Kami minta untuk datang mengklarifikasi sejumlah tudingan-tudingan pelanggaran kode etik. Jadi ada sejumlah temuan dari teman-teman tentang itu salah satunya adalah yang bersangkutan sudah tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa,” tutur Baha.

“Karena forum memanas kemudian arahnya adalah KLB. KLB ini tentunya sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada di AD/ART. Semua persyaratan terpenuhi untuk melakukan KLB. Akhirnya saya yang saat itu menjadi Sekretaris Nasional dipercaya dan dipilih naik menjadi Presidium Nasional,” ucap Baha.

BACA JUGA : Rapat Kerja HPN Jogja Jadi Tempat Penghilang Stress Pengusaha

Dorong Konservasi Ikan Endemik, PLN Dukung Budidaya Wader Pari

Baha membeberkan usai KLB dan memilih dirinya, agenda Mukernas tetap dilakukan sesuai dengan jadwal. Ada beberapa pembahasan yang muncul dalam Mukernas tersebut.

“Banyak rekomendasi positif dari BEM PTNU se Nusantara dalam Mukernas ini. Salah satunya ada melengkapi kepengurusan struktural Presidium Nasional karena ada kecacatan-kecacatan dari Presidium Nasional yang sebelumnya. Kemudian juga ada poin untuk melakukan konsolidasi nasional dan merangkul semua pihak pasca adanya KLB ini,” ungkap Baha.

“Kemudian juga Presidium Nasional ini diminta melakukan sinergi dan kolaborasi dengan pengurus di daerah dalam menjalankan program-program yang telah disepakati bersama,” tutup Baha. (Rls/Ana) 

banner 336x280
banner 120x600
  • Share