banner 728x250

Inilah 3 Karya Terbaik, Sultan HB X : Desain JPG Sangat Inspiratif

  • Share
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Tim Pemenang Karya Terbaik Desain Pembangunan JPG, di Kantor Gubernur, Kompleks Kepatihan DIY, Selasa (12/7/2022). Foto : Istimewa.
banner 468x60

JOGJA – Pagelaran sayembara desain pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG) berhasil melahirkan tiga pemenang karya terbaik. Pun ketiganya sejalan dengan filosofi hamemayu hayuning bawana.

Pengumuman pemenang sayembara ini dilaksanakan secara resmi di Kompleks Kantor Gubernur, di Kepatihan, Jogja, Selasa (12/7/2022). Menariknya, para pemenang didominasi anak-anak muda milenial. Mereka terdiri untuk juara pertama berasal dari Perum Calista Karya Indah Denpasar, Bali terdiri atas Indira Oditya Sari, Benedictus Donny Mahardika, Rendianto Agustinus Purwanto dan Haidar Majid Dinutanayo.

banner 336x280

Berikutnya juara kedua dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tim ini terdiri atas Himawan Prakoso, Muhammad Adriansyah, Yeni Setiawan Kurnianto dan Dwi Siswi Hariyani. Adapun juara Ketiga Gede Windu Laskara, Tjokorda Gede Dalem Suparsa, I Made Agung Mas Surianta dan I Komang Adi Wedana.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menilai karya tersebut sangat inspiratif dan memang layak menjadi yang terbaik. “Karya ini sangat menginspirasi,” ucapnya di sela-sela pengumuman pemenang sayembara Desain JPG.

Sultan memberikan catatan agar tiga karya terbaik itu dapat terwujud lebih utuh. “Biar diberikan ruang dulu sama Ibu Kepala Dinas untuk rembugan bagaimana menyatukan visi di antara mereka,” tutur Sultan.

Sultan menaruh harapan tim yang menjadi juara pertama nanti bisa menjadi leader dalam menkonsolidasikan potensi yang ada untuk merencanakan desain JPG yang lebih utuh.

“Tentunya agar ke depan gambar dan pembangunan hasilnya sesuai dengan harapan banyak pihak,” katanya.

Namun Sultan juga tidak menghendaki jika dari karya dari ketiga tim juara tersebut hanya sekadar diambil masing-masing kemudian dijadikan satu. Raja Kraton Yogyakarta itu meminta harus lebih dari itu, semua anggota tim juara diharapkan ikut berkontribusi lewat idenya untuk bersinergi merencanakan desain JPG.

“Jadi kalau ada ide baru itu silahkan bisa saja itu terjadi, yang penting yang mengerjakan pola pikirnya dari pemenang itu bisa membangun sinergi bersama untuk menciptakan,” ucapnya.

BACA JUGA : Masih Muda, Baritoadi Pimpin IAI DIY

IAI DIY Gelar Sayembara Jogja Planning Gallery

Ketua Panitia Sayembara JPG, Ahmad Syaifudin Mutaqi, menjelaskan ketiga karya terbaik itu semua sudah sejalan kearifan lokal Jogja dan membawa spirit hamemayu hayuning bawana. Kelebihan ketiga karya terkait dengan kearifan lokal itu itu menjadi poin penting karena menghadirkan sesuatu di ruang cagar budaya memang tidak mudah. Selain itu tim terbaik mampu menghadirkan konstekstual lokasi yang akan dibangun dengan beragam kondisi sosialnya.

Tetapi ada satu yang menonjol sebagai juara. Menonjol dalam arti arsitektur itu holistik tidak parsial, secara utuh memenuhi kaidah yang diharapkan termasuk menjawab persoalan fungsional. Berikutnya tentu mempertimbangkan banyak hal berkaitan dengan kehadiran JPG sebagai kehijauan di tengah kota. Ini spirit positif hamemayu hayuning bawana menjadi karya itu bukan sesuatu lepas dari ruang konteksnya,” tutur dia.

Dewan Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY itu juga mengungkapkan karya desain yang telah disayembarakan merupakan konsep dasar arsitektur JPG atau skematik desain. Tentu karya tersebut akan mengalami pengembangan desain ketika sudah masuk pada tahap berikutnya yaitu design development.

“Namun tidak keluar dari konsep yang ditetapkan sehingga antara karya juara pertama, kedua dan ketiga bisa saling menguatkan. Pastinya yang dominan adalah juara pertama,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbranti, mengatakan ketiga pemenang akan diikutsertakan dalam penyusunan DED JPG Malioboro sehingga bisa saling melengkapi. Sebagai gambaran untuk bentuk fisik, perhitungannya bukan jumlah lantai tetapi ketinggian bangunan. “Dalam aturan main sumbu filosofi ada 45 derajat, kriteria itu dianggap kriteria teknis yang sudah pasti memenuhi kondisi lingkungan,” tandas dia. (Ana).

banner 336x280
banner 120x600
  • Share