banner 728x250

Inspirasi Jelang Muktamar, PRM Sajen Launching Ambulance

  • Share
Launching Mobil Layanan Umat PRM Sajen, Trucuk, Klaten, Ahad (13/11/2022). Foto : Istimewa.
banner 468x60

KLATEN – Menjelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48, berbagai penjuru daerah di Indonesia memunculkan beragam gerakan baru. Pun, inisiasi terobosan gerakan sampai setingkat desa ataupun ranting, salah satunya Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sajen, Trucuk, Klaten.

Walaupun kepengurusan setingkat desa namun tak menyurutkan cita-citanya merealisasikan melaunching pengadaan mobil ambulance sebagai layanan umat.
Ahad, 13 November 2022, mereka membuktikan realisasi gerakan baru, tersebut.

banner 336x280

“Pengadaan ambulance ini merupakan hasil dari penggalangan donatur, tentu kami menyampaikan terimakasih kepada semua donatur semoga menjadi amal kebaikan,” terang Ketua PRM Sajen, Hasan Basri, di sela-sela acara Launching Ambulancemu di kompleks Masjid Ash-Shomad, Sajen, Trucuk, Klaten.

Mobil layanan umat sendiri merupakan mobil APV produksi tahun 2005, seharga Rp65 juta. “Namun masih ada tambahan untuk biaya branding mobil, pelalatan sarana jenazah dan lainnya, sekitar Rp20 juta, sehingga total sekitar Rp85 juta,” terangnya.

Menurut Hasan Basri, mobil layanan umat ditujukan untuk melayani masyarakat Desa Sajen dan sekiranya secara gratis. Selain itu sebagai usaha untuk meringankan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Trucuk dalam melayani umat di kecamatan Trucuk.
Adapuj untuk keperluan perawatan mobil, pengurus akan menaruh kotak infak yang disediakan didalam ambulancemu, tersebut.

Acara launching Ambulancemu tersebut dilaksanakan satu rangkaian dengan sepeda ria dalam rangka menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48. Antusias masyarakat mengikuti sepeda ria sangat tinggi, hadiah utama dua sepeda gunung.

“Yang mendaftar sepeda ria ini sekitar 1.100 peserta, bermacam-macam hadiah tersedia yang merupakan hasil dari penggalangan dari para donatur,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu panitia menyalurkan santunan kepada 43 anak yatim dan dhuafa serta fakir miskin. Menariknya, santunan tersebut tidak sekali waktu, namun sudah bergulir secara rutin setiap sebulan sekali.

“Kegiatan santunan sudah berjalan sekitar 2,5 tahun. Santunan diberikan kepada 43 anak setiap bulan, penerima terbanyak dari anak-anak pelajar SMA, untuk yang jenjang pendidikan tinggi, belum mampu. Adapun dana yang santunan lebih dari Rp9 juta,” tutur Hasan Basri.

Tak ketinggalan, panitia juga memberikan hadiah kepada para juara bola voli Aisyiyah, yang diikuti kelompok RW se-desa Sajen, memperebutkan juara pertama senilai Rp750 ribu.

BACA JUGA : Rembug Nasional Pemuda Muhammadiyah Desak Muktamar Harus Tahun Ini

Ratusan Pemuda Pasukan Khusus Muhammadiyah Ini Gelar Apel Kesaktian Pancasila di TMP

Wakil Ketua PCM Trucuk Aris Suhardi menyambut baik dengan adanya mobil Ambulance di PRM Sajen, harapannya apa yang dilakukan PRM Sajen juga dapat meluas dilakukan oleh PRM – PRM lain di Kecamatan Trucuk.

“Pengadaan ambulance di tingkat ranting ini merupakan pertama kali dari sebanyak 22 ranting. Di Trucuk ada 18, satu desa yang belum terbentuk rantinh yaitu di Desa Karangpangkel. Sementara ranting tergemuk di Desa Kradenan yang memiliki tiga ranting,” terangnya.

Ia juga menjelaskan Muhammadiyah Trucuk sendiri saat ini memiliki tiga mobil ambulance dan satu mobil Avanza untuk operasional PCM serta satu mobil MDMC untuk mendukung kegiatan Kokam. Adapun untuk amal usaha pendidikan, PCM Trucuk memiliki enam MI Muhammadiyah, 37 TK ABA dan satu MTs Muhammadiyah.

Menurut Aris, Muhammadiyah di Kecamatan Trucuk terus menggelorakan gerakan Al-Mangun melalui pemberian santunan kepada anak yatim, dhuha, maupun fakir miskin.

“Inspirasi gerakan Al-Mangun ini karena menjadi gerakan KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah,” ujarnya.

Ia mengisahkan, dalam pembelajaran Surat Al-Mangun yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan kepada para santri-santrinya terus saja diulang-ulang. Sampai santri-santrinya merasa jenuh karena diajari secara berulang ulang. Kemudian KH Ahmad Dahlan mengatakan kepada santri-santrinya, apakah sudah kalian amalkan?.

“Karena dalam pengalamannya dituntut menyantuni anak yatim, fakir miskin termasuk gelandangan yang saat itu ada di Alun-alun Utara Yogyakarta,” terangnya.

Menurutnya, dari pembelajaran KH Ahmad Dahlan itu kemudian para santri itu menyadari maksud pelajaran surat Al-Mangun yang diulang-ulang. “Maka di Kecamatan Trucuk sejak enam tahun lalu mengadakan gerakan Al-Mangun, yang mencontoh KH. Ahmad Dahlan yang menyantuni anak yatim dan fakir miskin saat berdirinya Muhammadiyah,” tuturnya.

“Nah, setiap pengajian memberikan santunan kepada lima orang fakir miskin dan dhuafa di setiap ranting yang ditempati. Itulah hasil dari gerakan Al – Mangun,” jelasnya. (Ana/Ara). 

banner 336x280
banner 120x600
  • Share