banner 728x250

PKB Kota Jogja Usung Misi Pluralisme

  • Share
Ketua DPC PKB Kota Jogja Sholihul Hadi bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Foto : Istimewa.
banner 468x60

JOGJA – DPC PKB Kota Jogja memiliki konsen mengusung misi pluralisme dalam menjaga keberagaman masyarakat Kota Jogja. Partai yang didirikan Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid ini membuka diri seluruh unsur masyarakat terlepas apapun golongan maupun agamanya.

“DPC PKB Kota Jogja adalah Partai yang pluralis, kami membuka diri kepada agama atau aliran kepercayaan manapun yang ingin bergabung dengan kami, karena ini adalah bagian dari penghormatan kami kepada saudara dalam kemanusiaan,” terang Ketua DPC PKB Kota Jogja, Sholihul Hadi saat diwawancarai melaui telpon, Selasa (16/5).

banner 336x280

Misi menjadi partai plural ditunjukan PKB dalam mendaftarkan kuota penuh 40 bakal calon legislatif (bacaleg) di kantor KPUD Kota Jogja, Sabtu (13/5). “Saat ini ada satu caleg DPRD yang berasal dari non muslim di PKB Kota Jogja,” terangnya.

Menurut Sholihul PKB sebagai satu-satunya partai yang lahir dari organisasi Islam Nahdlatul Ulama. Namun partainya tetap menjunjung tinggi nilai keadilan, kemanusiaan dan toleransi.

“Kami adalah Partai yang pluralis, kami membuka diri kepada agama atau aliran kepercayaan manapun yang ingin bergabung dengan kami, karena ini adalah bagian dari penghormatan kami kepada saudara dalam kemanusiaan,” ucapnya.

BACA JUGA : Daftar Ke KPUD, PKB Kota Jogja Siap “Pecahkan Telur”

Presidium Nasional BEM PTNU : Aksi Jangan Ganggu Masyarakat

Terkait kehidupan pluralisme di Kota Jogja, Sholihul berpandangan sudah cukup baik, mengingat tipologi masyarakat Kota Jogja yang syarat dengan heterogen. Baik itu dari sisi keyakinan, agama, suku dan budaya, namun tetap bisa saling menghormati.

“Mampu membangun dialog antar umat bergama dan mengambil persamaan dari perbedaan, sehingga Jogja hari ini menjadi kota yang kehidupan masyarakatnya berjalan harmoni dan dinamis. Itulah yang perlu kita rawat,” ungkapnya.

Adapun formasi seluruh 40 kuota bacaleg DPRD Kota Jogja antara lain 15 bacaleg perempuan dan 25 bacaleg laki-laki. Hal yang menarik, 60 persen sendiri merupakan usia muda dari kalangan milenial.

“Milenial memang menjadi salah satu basis pemilih yang cukup besar. Karena itu caleg milenial kami ada sekitar 23 orang,” ucap Sholihul.

Saat ditanya terkait keberadaan PKB Kota Jogja yang belum pernah “pecah telur” dalam arti belum pernah berhasil melahirkan wakilnya di DPRD Kota Jogja, Sholihul mengatakan untuk pemilu 2024 akan lebih siap menang. Ia mengakui pada pemilu 2019 sebetulnya ada kenaikan suara PKB hingga 300 persen namun memang gagal terkonversi dalam keterwakilan kursi di parlemen Kota Jogja.

“Jadi di pemilu 2019 kenaikan suara kita itu 300 persen dari perolehan suara yang sebelumnya. Dan saat kampanye tidak lebih dari tiga bulan. Nah, saat ini kita persiapan dengan rentan waktu yang cukup panjang. Khususnya anggota DPR RI H.Sukamto, dukungan dari DPW PKB DIY itu kita persiapkan sudah sejak lama,” bebernya.

Menurutnya antusiasme pendaftar bacaleg saat ini cukup tinggi sehingga PKB sendiri memasang target politik meraih tiga kursi di DPRD Kota Jogja. (Ana/Ara)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share