banner 728x250

BKKBN Perkuat Kapasitas Bidan Tangani Stunting di DIY

  • Share
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan sambutan dihadapan seribu bidan dalam rangka pembinaan penurunan angka stunting, Minggu (11/9/2022) di Yogyakarta. Foto : Istimewa.
banner 468x60

JOGJA – Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo mendukung program Presiden Joko Widodo dalam menurunkan angka Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis.

Menurut pria yang biasa disapa Hasto itu, kondisi anak stunting menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya. Hal itu karena kekurangan gizi yang terjadi sejak bayi dalam kandungan, pada masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

banner 336x280

Untuk menunjang kegiatan pencegahan stunting itu, Hasto melakukan pembinaan dan pembekalan kepada 1.000 Bidan di DIY terlebih dulu yang dimulai pada Minggu (11/9/2022) di Yogyakarta.

“Kita dukung program menurunkan stunting secara nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi. Pada 2014 lalu, angka stunting ada di angka 37 persen, nanti di 2024 akan jadi 14 persen. Itu jauh dibawah Standart WHO sebesar 20 persen,” ujar Hasto Wardoyo dalam sambutan edukasi 1.000 Bidan di Yogyakarta.

Yogyakarta dipilih sebagai tempat peluncuran program edukasi Bidan dalam intervensi stunting, karena menurut Hasto pada tahun 2021 lalu, di seluruh wilayah DIY ada 20 ribu pernikahan. Dari jumlah pernikahan itu berdampak ke proses kehamilan pertama pada sekitar 16 ribu perempuan.

Hal itu yang menurut Hasto harus ada pendampingan untuk menjaga kualitas tumbuh kembang bayi dalam kandungan, kesehatan ibu yang sedang mengandung dan anak yang baru lahir harus terjaga.

Dengan ada pendampingan dari Bidan, nantinya akan ada 1 bidan yang melakukan pendampingan terhadap 1 orang ibu hamil pertama.

Dalam pendampingan, bidan nanti akan melakukan edukasi dan memberikan pemahaman kepada ibu yang hamil mengenai tumbuh kembang janin dan pemberian ASI ekslusif bagi anak.

“Dengan ASI Ekslusif yang diberikan selama 6 bulan pertama usia anak, maka seorang anak memiliki imunitas, antibodi atau daya tahan melawan penyakit 10 kali lebih kuat menghadapi semua penyakit, termasuk stunting,” tambahnya.

Setelah ASI Ekslusif diberikan, menurut Hasto akan lebih bagus jika dilanjutkan pemberian ASI yang ditambahkan dengan makanan dan minuman lain hingga anak usia 2 tahun.

Hasto berpesan, jika Stunting tidak hanya terjadi pada fisik anak saja, akan tetapi juga terhadap psikis atau mental anak.

Secara kesehatan, seorang anak yang mengalami stunting, selain terganggu dalam tumbuh kembang fisik dan mentalnya, juga berdampak pada kemungkinan besar menderit kencing manis nantinya.

BACA JUGA : Dampak Gadget, Kasus Mata Rabun Jauh Usia Anak Meningkat 50%

Ratusan Anak Muda Ikuti Dialog UMKM di RM Wibisono

Hal yang sama diucapkan oleh Presiden Direktur Dexa Medica, V Hery Susanto. I menyatakan Dexa siap membantu mensukseskan program pemerintah dalam pemberantasan Stunting.

Menurutnya, Bayi yang mendapatkan ASI dari Ibunya maka akan jauh lebih sehat secara fisik dan psikis.

Untuk memperlancar dan meningkatkan kualitas ASI, ia menyatakan Dexa sudah ada obat herbal yang berasal dari bahan alami Daun Katuk terbaik di Indonesia dan Ikan Gabus dengan kualitas terbaik yang bisa dikonsumsi ibu yang sedang menyusui.

“Dexa sudah ada obat herbal dari hasil tanah air kita sendiri dan dilakukan penelitian oleh warga kita sendiri, kemudian mendapatkan jaminan mutu dan memenuhi kualifikasi secara internasional untuk ibu yang menyusui,” ujar Presdir Dexa Medica ditempat yang sama.

Menurutnya, obat itu bisa didapatkan di puskesmas seluruh Indonesia demi mewujudkan cita-cita luhur presiden RI dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan warga.

Ditempat yang sama, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DIY, Suprapti, menyatakan terima kasih atas gerakan mulia yang diusung Hasto Wardoyo sebagai Kepala BKKBN Pusat di DIY.

Ia menyatakan jika di DIY saat ini ada 3.611 Bidan. Dari jumlah tersebut, ada 1.853 Bidan yang menyatakan siap mendampingi ibu yang hamil pertama kali dan mendampingi tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama usia anak.

Dengan pembekalan dan edukasi tahap pertama yang diikuti 1.000 bidan dari seluruh kabupaten dan kota di DIY ini, ia menyatakan bidan tersebut akan melakukan pendampingan kepada 300 ibu yang hamil pertama dalam waktu dekat ini.

“Ada 40 ribu ibu hamil di DIY pada Tahun 2021 lalu, 16 ribu diantaranya mengalami kehamilan pertama. Untuk tahap awal, kami akan dampingi 300 ibu terlebih dulu,” ujarnya.

Kedepannya, jika progam ini sudah berjalan ia yakin jika Stunting di DIY bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan menjadi tidak ada kasus sama sekali. (Bay/Ana)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share