banner 728x250

PKS Jogja Gelontorkan 9 Ribu Liter Migor

  • Share
DPD PKS Kota Jogja menggelar operasi pasar dengan menurunkan sebanyak 9.000 liter, bertempat di Kantor DPW PKS DIY, mulai Jumat - Minggu (22 - 24) April 2022.
banner 468x60

BERNASJOGJA – Menjelang lebaran 2022, harga minyak goreng (migor) semakin tidak terkendali. Sebanyak 9.000 liter migor pun digelontorkan DPD PKS Kota Jogja sebagai upaya mengintervensi pasar.

Sebanyak 9.000 liter migor dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), mulai Jumat – Minggu (22 – 24), bertempat di Kantor DPW PKS DIY.

banner 336x280

“Kalau harga di pasaran Rp18.000 per liter, dan kuatirnya semakin mendekati lebaran harganya semakin naik,” terang Ratmi salah satu pembeli yang turut mengantri.

Menurut warga Gambiran, Umbulharjo tersebut harga migor tidak menentu dan cendrung naik. Ia membeli secara kolektif satu jeriken ukuran 15 liter kemudian dibagi per liter dengan warga lainnya.

Pembeli lainnya, Sukardi menilai migor curah menjadi alternatif karena yang kemasan harganya mahal. Ia berharap operasi pasar lebih digencarkan lagi agar harga minyak goreng bisa menurun. “Yang curah saja mahal apalagi kemasan, sementara pilih curah dulu, program jual murah seperti yang digelar PKS ini harapannya lebih sering digelar,” ujarnya.

Ketua DPD PKS Kota Jogja Nasrul Khoiri menjelaskan operasi pasar migor itu dilakukan untuk membantu pemerintah dalam melakukan intervensi pasar karena faktanya harga curah masih tinggi dan tidak sesuai HET.

“Operasi pasar itu untuk meringankan beban masyarakat sekaligus intervensi pasar seiring masih tingginya harga migor,” ucapnya.

Nasrul mengatakan sebanyak 9.000 liter dalam kemasan 15 liter per jeriken disiapkan untuk operasi selama tiga hari sejak Jumat (22/4/2022) dengan dibatasi sebanyak 3.000 liter per harinya. Setiap liternya dijual Rp14.000 dan diperuntukkan bagi warga Kota Jogja dipastikan untuk konsumen bukan dijual kembali.

“Operasi pasar migor ini bersamaan dengan agenda bazar dan pelatihan memasak di Kantor DPW PKS DIY,” katanya.

Nasrul mendesak pemerintah untuk lebih cepat melakukan langkah nyata dalam upaya menurunkan harga migor curah. Bentuk intervensinya tentu menjadi kewenangan pemerintah baik operasi pasar maupun model lain.

Jangan sampai jelang lebaran di mana masyarakat itu benar-benar butuh migor tetapi tercekik karena harganya mahal, atau bahkan langka,” tuturnya.

Terpisah Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Aprianto menegaskan operasi pasar sebenarnya terus dilakukan akan tetapi harga migor subsidi tersebut masih mahal dan tidak sesuai HET. Bersama tim satgas pangan, jawatannya terus melakukan pengawasan.

“Sebab barang bersubsidi kalau dijual tidak sesuai harga tentu akan ada penindakan,” tegas dia. (Ana).

banner 336x280
banner 120x600
  • Share