banner 728x250

Gelorakan Kemajuan, Rifki Pratama Bedah Buku 100 Ide Untuk Gunungkidul

  • Share
Rifki Pratama, seorang pemuda dari Gunungkidul yang menginisiasi 100 ide cemerlang yang dituangkan dalam buku terbarunya, Sabtu (27/10/2023). Foto : Istimewa.
banner 468x60

PENTINGNYA membangun gagasan untuk kemajuan Kabupaten Gunungkidul digelorakan dari kalangan anak muda. Adalah Rifki Pratama, seorang pemuda asli dari Gunungkidul yang menginisiasi 100 ide cemerlang yang dituangkan dalam buku terbarunya.

Demikian mengemuka dalam Launching dan Bedah Buku dari Penulis Rifky Praptama yang berjudul 100 Ide untuk Gunungkidul, Sabtu (27/10) di Kampus Universitas Gunungkidul. Materi isi buku mereka ulas bersama para narasumber yang kompeten dan dihadiri langsung oleh para mahasiswa.

banner 336x280

Para pembicara atau narasumber dihadiri oleh Murtada, Dr. Drs Djurniawan Karna Djaja, Vita Krisnadewi, Pramuji Raharja, Dr. Drs.H. Immawan Wahyudi, M.H dan, Lekso Jumeno (budayawan).

Rifky Praptama salah seorang Putra Handayani yang telah menjadi contoh yang baik,di tempat kelahiran sendiri beliau terpanggil dengan 100 ide atau narasi ide di Gunungkidul.

“Perjalanan saya dalam menulis buku ini saat masih di perantauan, jadi segala masa masa di perantauan kenapa bisa merantau ini bagian dari segala kegelisahan saya, kemudian kurang lebih dari 2 tahun saya sudah mulai menulis ide ini berdasarkan dari hasil obrolan teman-teman,” kata Rifky Praptama.

Rifky mengakui tidak 100% ide yang ada tercurahkan dalam pikirannya tapi juga berasal dari bahan diskusi ke kelompok-kelompok pemuda ataupun masyarakat.

“Akhirnya kita coba tuangkan buku ini. Dan memang kita kejar untuk tanggal 28 oktober 2023 ini dilaunching dan disebarkan di publik dan insyallah seluruh masyarakat Gunungkidul bisa mengakses juga dalam melalui digitalnya di RifkyPraptama.net,” lanjut Rifky.

Di Web Rifkypraptana.net setiap harinya muncul updatetan tentang ide-ide dan kurang lebih dua sampai tiga bulan belakangan sebagai proses penyempurnaan hingga akhirnya tercetak. Menurutnya, hal yang paling penting dalam buku tersebut, penulis ingin mengajak para generasi muda di Gunungkidul untuk berani bermimpi.

“Berani memajukan tata kelahiran kita, memajukan tempat kelahiran kita, bermimpi lebih tinggi harus mewujudkanya,” ucapnya.

BACA JUGA : UNDIP Bedah Siasat Perdagangan Nikotin

Temui Milenial Jogja, AHY Optimis Dengan Koalisi Perubahan

Dalam buku itu terangkum ada 7 sektor untuk menjadi modal yang sangat berharga sekaligus menjadi bahan diskusi bersama serta mewujudkanya dalam realita. Lunching bedah buku ini adalah salah satu bentuk menyebarluaskan kepada generasi muda serta seluruh masyarakat Gunungkidul sebagai ide-ide diskusi bersama dan mewujudkan mimpi untuk Gunungkidul menjadi lebih maju dan berbudaya.

Narasumber terakhir Lekso Jumeno (budayawan) mengatakan kita perlu mengartikulasikan kegiatan seni budaya dan agama menjadi berpaduan dalam adat istiadat seni tradisi budaya untuk tetap mencintai dan melestarikan mengedepankan adat dan tradisi setiap masing-masih wilayah di Gunungkidul sekaligus menjadi generasi muda penerus yang mencintai budaya dalam bagian dari makna filosofi, Budaya di gunungkidul tidak boleh usang termakan umur.

“Jadi generasi muda harus mencitai budaya, adat, seni, tradisi di Gunungkidul untuk bersama-sama dalam melestarikan dan nemajukan budaya Gunungkidul,” tuturnya. (Ana/Ara)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share